Member Login

Lost your password?

Registration is closed

Sorry, you are not allowed to register by yourself on this site!


Penantian yang Membawa Kekuatan Baru!

March 12th, 2010 by freedomkeeper

“Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” Yesaya 40:31

Menunggu adalah pekerjaan yang paling tidak menyenangkan, apalagi kalau ‘menunggu’ itu diikuti dengan keadaan-keadaan yang buruk, yang akhirnya membuat ‘menunggu’ menjadi suatu hal yang membuat kita ingin langsung menyerah atau mengambil jalan pintas. Zaman sekarang, siapa yang tidak kenal Steve Jobs, seorang visioner yang mampu membawa perusahaan komputer Apple menjadi salah satu perusahaan komputer terbesar, dengan penjualan yang terus meningkat setiap tahunnya, dan sanggup menyaingi Microsoft? Steve Jobs bersama dengan Wozniak di tahun 70an, adalah pendiri perusaahan Apple. Pada waktu itu, Steve Jobs hanya dikenal segelintir orang, hanya di kalangan orang yang cinta berat produk Apple saja. Di tahun 1985, perusahaan Apple mengalami masalah internal, dan menyebabkan Steve Jobs keluar dari perusahaan yang dia dirikan dari semula. Steve Jobs menunggu hampir selama 11 tahun, berusaha keras untuk mengembangkan perusahaan komputernya yang baru, NeXT computer. Sampai akhirnya, pada tahun 1996, perusahaan Apple membeli perusahaan Next computer, dan membawa kembali Steve Jobs ke perusahaan Apple, dan memegang peranan penting sampai hari ini. Dengan kehadiran Steve Jobs kembali di perusahaan Apple, beliau berhasil mengeluarkan produk-produk ternama dari Apple seperti iPod, iPhone, Macbook pro, dan produk-produk Apple lainnya.

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, apa yang terjadi jika Steve Jobs menyerah begitu saja setelah ‘tersingkir’ dari perusahaan yang dia dirikan sendiri dari nol? Apakah Steve Jobs akan menjadi salah satu pengusaha terkemuka di Amerika Serikat jika dia berhenti begitu saja, dan tidak memiliki tekad yang gigih untuk memulai perusahaan komputer keduanya dari awal? Ada 2 jenis penantian, penantian yang membawa kegagalan, dan penantian yang mendatangkan kekuatan baru. Tuhan berjanji, jika kita menanti-nantikan-Nya, jika kita menunggu di dalam-Nya, maka kita akan diberi kekuatan baru untuk bisa terbang seperti rajawali, mengatasi segala badai yang kita hadapi dalam kehidupan kita. Masalah boleh datang, doa-doa kita mungkin masih ada yang belum terjawab, namun Tuhan ingin kita untuk menanti di dalam Dia. Di tahun 2010 ini, marilah kita bersama-sama GOING STRONG, menjadi kuat di dalam Tuhan, karena Dia Tuhan membawa kita dari satu kemenangan ke kemenangan lainnya! Amin!

Freedom Keeper

Sudah Di Jalan!

December 10th, 2009 by freedomkeeper

“Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, janglah lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu!”
2Taw.15:7

Harland Sanders, atau yang lebih dikenal sebagai Colonel Sanders lahir dalam sebuah keluarga Kristen di Indiana. Ayahnya meninggal saat dia berusia 5 tahun, dan karena ibunya harus bekerja, maka Harland sudah terbiasa untuk menyiapkan makanan untuk seisi keluarganya. Dia sempat berganti-ganti pekerjaan sampai di usianya ke 40, sampai akhkirnya dia menetap di tempat perbehentian militer di Corbin, Kentucky sebagai juru masak. Dia mulai terkenal dengan caranya yang unik dalam memasak ayam, dan dalam waktu singkat berpindah sebagai juru masak di motel dan rumah makan. Usahanya menjadi sepi di tahun 1967 saat ada pembangunan jalan yang baru. Dia mencoba untuk menjual resep ayamnya ke lebih dari 1000 tempat, sebelum dia bertemu dengan seorang investor yang berminat untuk membeli resep tersebut. 7 tahun kemudian, di usianya ke 75, dia menjual perusahaan ayam gorengnya, yang lebih dikenal dengan nama KFC seharga 15 juta USD.

Terjemahan Inggris NIV dikatakan: “But as for you, be strong and DO NOT GIVE UP, for your work will be rewarded!” Sedangkan dalam terjemahan The Message tertulis “But it’s different with you: Be strong. Take Heart. Payday is coming!”. Sering sekali dalam kehidupan ini, kita bertemu dengan hambatan-hambatan yang membuat kita serasa ingin menyerah, dan bertanya apakah kita berada di jalan yang benar. Dari kisah Colonel Sanders yang mana dia sudah ditinggalkan ayahnya sejak kecil, harusnya dia bisa mengeluh pada saat dia melihat teman-temannya yang lain yang masih memiliki ayah. Namun justru situasinya yang tanpa ayah itulah yang melatih dia menjadi seorang juru masak yang handal sejak kecil. Banyak kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan yang terjadi dalam hidup kita itu, tanpa kita sadari, sebenarnya mendatangkan kebaikan bagi kehidupan kita di masa mendatang.

Di atas segalanya, kesuksesan Colonel Sanders bukan tercipta dalam waktu hitungan hari, bulan ataupun 1-2 tahun. Dia membutuhkan waktu puluhan tahun sampai dia bisa mendapatkan hidup yang berkelimpahan. Kita sering sekali tidak sabar dalam menunggu janji-janji Tuhan. Daud menunggu selama lebih dari 14 tahun untuk janjinya Tuhan tergenapi, bahwa dia akan menjadi raja atas bangsa Israel. Kembali ke terjemahan The Message, kuncinya yang pertama adalah “But it’s different with you”, berbicara bagaimana kita jangan menjadi serupa dengan orang lain. Orang lain yang biasa-biasa dalam posisi yang sama dengan kita mungkin akan menyerah dengan segera. Namun ingatlah, kita itu diciptakan dan dituntut untuk hidup menjadi luar biasa. kata kunci kedua “Be Strong”, jadilah kuat! Kuat berbicara mengenai sikap hati yang tidak gampang menyerah, terus mencoba, dan maju! Kata kunci yang kedua adalah “Take Heart”, taruhlah hati! Tuhan ingin kita mengerjakan segala sesuatu yang sudah dipercayakan-Nya kepada kita dengan segenap hati kita, bukan setengah-setengah. Marilah kita menyingsing lengan baju kita, dan kembali menaruh hati kita sepenuhnya dalam pekerjaan dan pelayanan kita. Ingatlah! Payday is coming! Upahmu sudah di jalan! Amin!

Beautiful in His time!

October 15th, 2009 by freedomkeeper

Ecclesiastes 3:11

“He has made everything beautiful in its time. He has also set eternity in the hearts of men; yet they cannot fathom what God has done from beginning to end.”

This passage must have been well-known to most Christians. These past few weeks, I have been reminded to how we ought to stay believing and to keep our faith up; even when we experience circumstances that we might not want and not fully comprehend of why those situations took place.

I had the opportunity to visit and minister a small church in a small town few weeks ago. It was truly a powerful and memorable ministry. Four days before my departure to that town, God put a new song in my heart, “Beautiful in His time.” At that very moment, I did not understand why He gave me that song, but I was believing that God would never give and let something happens without a divine purpose behind it. On my way to that town, I was told about what most people in that church were facing at that time. They were having financial difficulties, being jobless for few weeks already. Listening to their stories, I started to realize how God has provided a song of encouragement and comfort for them. During the service, I ended my testimony by singing my new song. Just when we sang the first line of the song, I saw tears falling down and I witnessed how God touched their lives individually.

Once, a mother came to me and testified how she strive to remain faithful to God during her time of tribulation. Few years ago, she was informed that her two years old daughter has autism. Her husband left her and daughter upon hearing the doctor’s diagnose. Above all, she was evicted from her house for being 3 months late in paying her rent. In such stressful situation, she prayed, “Lord, I might not understand why I have to go through all this extremity, but despise these all, I choose to trust in You!”

I was simply amazed. How many of us can say such prayer in such condition?

The book of Ecclesiastes 3 says that there is a right time to cry and another to laugh, a right time to hold and another to let go. One thing for sure, He has and will make everything beautiful in its time.

Maximum impact,

Freedom Keeper

Semua indah pada waktuNya

October 15th, 2009 by freedomkeeper

Pengkotbah 3:11

“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.”

Ayat ini mungkin menjadi ayat emas bagi banyak orang Kristen. Di ayat pertama dari bacaan di atas dikatakan bahwa ada waktu untuk segala sesuatunya. Minggu-minggu ini saya sedang diingatkan kembali bahwa terkadang kita mungkin tidak mengerti apa yang sedang kita alami, tapi kita tetap harus percaya.

Beberapa minggu yang lalu, saya baru pulang dari pelayanan di sebuah gereja yang terletak di satu kota kecil. Sungguh suatu pelayanan yang sangat berkesan di hatiku. Beberapa hari sebelum keberangkatan saya ke kota tersebut, saya diberikan oleh Tuhan sebuah lagu baru yang berjudul, “Indah pada waktuNya.” Pada saat itu saya tidak mengerti kenapa Tuhan memberikan lagu tersebut namun saya yakin dan percaya bahwa Tuhan tidak pernah memberi dan mengizinkan suatu hal terjadi tanpa maksud-Nya yang ilahi. Dalam perjalanan ke kota tersebut saya diceritakan mengenai keadaan yang sedang menimpa sebagian besar jemaat gereja tersebut. Mereka sedang mengalami kesulitan finansial, tidak bisa kembali ke pekerjaan semula mereka. Mendengar kesulitan mereka, saya sadar bahwa Tuhan menyediakan lagu baruku bagi mereka. Setelah saya selesai bersaksi, saya tutup kesaksian saya dengan lagu baru tersebut. Baru saja kita bernyanyi baris pertama, saya melihat jemaat gereja tersebut mulai menangis dan mengalami jamahan Tuhan. Sungguh saya bersyukur bahwa Tuhan sedang menguatkan hati jemaat gereja tersebut.

Seorang ibu pernah bersaksi kepada saya mengenai bagaimana dia harus benar-benar setia dan percaya di saat dia mengalami kesusahan. Si ibu yang baru dikaruniakan seorang putri, mendengar kabar dari dokter bahwa putrinya menderita penyakit autis. Mendengar diagnosa dokter, sang suami menginggalkan si ibu dan putri mereka yang masih sangat kecil. Di atas semua itu, si ibu harus dikeluarkan dari rumah kontrakan karena belum bayar uang kontrakan selama 3 bulan. Tidak ada seorangpun temannya yang bersedia menampung si ibu dan putrinya. Si ibu bercerita bahwa di dalam kesusahannya, dia berdoa, “Tuhan, aku mungkin tidak mengerti apa yang sedang aku alami atau mengapa aku harus mengalami kehidupan yang pahit seperti ini, namun aku memilih untuk percaya!”

Mendengar kesaksian si ibu, saya langsung terkesima. Berapa di antara kita yang sanggup berdoa atau berkata demikian setelah menghadapi permasalahan yang bertubi-tubi seperti yang dialami si ibu?
Ingatlah kembali di Pengkotbah 3 tertulis ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa. Satu hal yang pasti, Tuhan membuat segala sesuatu indah padah waktuNya.

Maximum impact,

Freedom Keeper

I believe in 2nd chance

October 11th, 2009 by ppurwanto

I think it’s pretty easy for one to be judgmental towards another human being,
especially once that poor soul has done mistakes in the past.

The thought of having the power of God -
the sole power to judge, to put value on human being, to punish and reward others based on their deeds,
is simply irresistible.

Me myself – is not that perfect anyway.
and I would hate someone else trying to set a standard of living and imply it on me
especially if it comes from someone who is unnecessarily less better than I am.

I’ve made bad decisions. awful ones.
However, the decisions I made in the past, the wrong choices and pathways that I took,
did not define who I am today.
They did shape what I am becoming into, nonetheless. But keep this in mind,

they did not DEFINE who and what I am today.

So I think it is fair for me to say that I am a true believer of 2nd chance.
And if there is any foundation, institution, organizational system that does not share the same
belief as i do,
I have to say I am not a part of that very gathering.

I think this world needs more love than hatred.
If we close the door to those in need for our unconditional acceptance and love,

what will happen to humanity?

Acts speak louder than words.
Love is to accept, to nurture, to transform, and to give 2nd chance.

Freedom Keeper